Bulan Purnama adalah saat dimana bulan terlihat bundar utuh, memantulkan cahaya matahari dengan terang dan indah. Masa purnama adalah masa di mana seluruh kehidupan di bumi dipengaruhi hingga ke titik puncaknya baik dalam hal yang baik maupun yang buruk. Dalam beberapa ulasan berikut, kami sertakan beberapa kajian ilmiah mengenai pengaruh bulan purnama terhadap kehidupan di bumi.
Terhadap pola tidur manusia
Beberapa ahli percaya pengaruh bulan pada perilaku manusia, terutama tidur, hari seolah kembali siang di mana itu adalah sumber penting cahaya. Bentangan kecerahan pada waktu malam hari dapat mempengaruhi hormon-hormon tertentu biasanya diatur oleh ritme sirkadian kita, jam internal tubuh. Atau mungkin hanya karena karena orang-orang yang bergadang, mereka menjadi kurang tidur dan ini sudah cukup untuk memicu mania atau kejang pada mereka yang sudah rentan.
Profesor Jim Horne dari Loughborough University, mengatakan telah diadakan penelitian "kuat" menyoroti efek yang dapat dimiliki bulan pada pola tidur. "Hal ini mungkin hanya disebabkan oleh berlimpahnya cahaya, atau bisa juga bahwa manusia diprogram untuk merespon perubahan pasang surut sebagaimana yang terjadi pada binatang laut."
Terhadap kesehatan mental dan depresi
Dr Cosmo Hallstrom, jurubicara Royal College of psikiater, mengatakan bahwa meskipun kurangnya bukti yang meyakinkan, keyakinan kuno bertahan tentang hubungan antara siklus bulan dan kesehatan mental.
"Saya tidak bisa memikirkan mekanisme masuk akal yang bisa menjelaskan bagaimana itu akan terjadi," katanya. "Mungkin ada banyak statistik menunjukkan bahwa peningkatan pengakuan pada malam-malam ketika ada bulan purnama. Namun, bukan berarti hal itu penyebabnya. "
Menurut salah satu penyelidikan Inggris, jumlah pasien yang mengunjungi dokter melonjak pada hari-hari setelah bulan purnama. Para peneliti di Leeds University menemukan banyak sudah keluhan kegelisahan dan depresi.
Stroke "Palsu" akibat masalah kejiwaan
Pada tahun 2008 para peneliti Inggris menemukan hubungan antara siklus bulan dengan apa yang dokter sebut sebagai "gejala stroke tak terjelaskan secara medis". Di sini di mana pasien menderita keluhan seperti sakit kepala, mati rasa dan masalah koordinasi, tetapi ternyata tidak ada yang salah secara fisik.
Kondisi misterius diperkirakan berjumlah sampai hampir dua persen dari penerimaan rumah sakit untuk gejala stroke. Sebuah tim di Universitas Glasgow Medical School menganalisis penerimaan balai pengobatan stroke di barat kota antara Januari 1993 dan September 2006.
Lebih dari 7.200 pasien, 129 ditemukan memiliki gejala palsu. Ketika mereka memeriksa kalender, mereka menemukan mereka memuncak pada malam-malam ketika ada bulan purnama. Temuan mendukung gagasan bahwa misteri kasus stroke mungkin lebih disebabkan oleh kejiwaan daripada masalah medis.
<p>Kelahiran Bayi</p>
Para ahli di Universitas Urbino di Italia memeriksa lebih dari 1.200 kelahiran selama tiga tahun dan menemukan jumlah bayi lebih tinggi yang lahir dalam dua hari setelah bulan purnama, terutama pada wanita yang sudah memiliki dua anak atau lebih.
Curtis Jackson, dari Southern California Methodist Hospital melaporkan bahwa bayi hasil pembuahan pada masa bulan bergerak naik menuju purnama jauh lebih banyak daripada hasil pembuahan pada masa bulan bergerak turun. Dalam catatannya ada 11.025 kelahiran dalam periode enam tahun dan menemukan 10.000 bayi adalah hasil pembuahan pada masa bulan bergerak naik. Hal ini menunjukkan bahwa pembuahan memang lebih mudah terjadi pada masa bulan bergerak naik. Penelitian Dr. W. Buehler atas 33.000 kelahiran yang pembuahannya terjkadi pada masa bulan bergerak naik memberikan hasil bahwa jumlah bayi laki-laki lebih banyak daripada perempuan.
Serangan Kejang
Sebuah studi baru-baru ini yang dipublikasikan dalam jurnal Epilepsi dan Perilaku menyoroti sebuah hubungan yang menggangu antara kematian mendadak pada pasien epilepsi dan bulan purnama.
Para ilmuwan di University of Sao Paulo di Brazil menganalisis kejadian kematian mendadak yang tak terduga dalam epilepsi selama delapan tahun. Mereka menemukan 70 persen terjadi ketika ada bulan purnama.
Masalah Kantung kemih
Pada tahun 2005, dokter di Royal Liverpool Hospital menemukan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan masalah kandung kemih memuncak setelah bulan purnama.Sebagian besar menderita retensi urin, yang berarti mereka tidak bisa buang air kecil dengan benar. Para peneliti mengaku mereka tidak tahu mengapa siklus bulan mungkin memiliki efek yang kuat seperti itu
Kebiasaan Makan
Psikolog di Georgia State University di Atlanta, Amerika Serikat, memantau asupan makanan antara 700 orang dewasa dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada pertengahan tahun 90-an. Mereka menemukan porsi makan meningkat sebesar delapan persen ketika bulan purnama. Namun, rasa keranjingan alkohol lebih cenderung turun, karena para relawan dalam studi minum 26 persen lebih sedikit selama fase bulan.
Masalah tiroid
Kelenjar tiroid, tepat di bawah jakun, adalah kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur kecepatan bekerja sel-sel tubuh.
Peneliti University of Vienna menemukan permintaan janji kunjungan di klinik tiroid meningkat setelah bulan purnama. Mereka menganalisis lebih dari 11.000 permintaan untuk janji kunjungan pada tahun 2003 dan menemukan jumlah pasien ingin bertemu seorang dokter untuk check-up memuncak tiga hari setelah fase bulan.
Masalah Kejahatan
Psikolog DR. Arnold Lieber dan kawan-kawan dari Universitas Miami melakukan penelitian atas pengaruh bulan purnama terhadap manusia. Mereka mengumpulkan data pembunuhan yang terjadi di Dade County Miami selama 15 tahun dan memperoleh angka 1.887 pembunuhan terjadi pada masa purnama. Ketika bulan bergerak naik menuju purnama jumlah pembunuhan meningkat dan menurun bersamaan bulan bergerak turun.
Untuk membuktikan bahwa data tersebut bukanlah hanya sekedar kebetulan saja, para peneliti mengambil data dari lokasi lain; Cuyahoga County Ohio, dan mereka mendapatkan pola data yang sama: jumlah pembunuhan semakin meningkat bersamaan bulan bergerak naik menuju purnama dan semakin menurun bersamaan bulan bergerak turun.
DR. Lieber dan kawan-kawan kemudian memperoleh laporan tambahan dari hasil penelitian American Institue of Medical Climatology untuk Kepolisian Philadelphia yang berjudul "The Effect of the Full Moon on Human Behavior" dengan hasil yang berpola sama seperti yang mereka temukan. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pada masa purnama memberikan pengaruh yang sangat kuat pada manusia untuk melakukan berbagai hal buruk seperti membunuh, membakar rumah dengan sengaja, mengemudikan kendaraan dengan berbahaya, kleptomania (mencuri untuk memuaskan diri). Secara umum manusia menjadi sedikit lebih berani pada masa bulan purnama.
DR. Lieber berspekulasi bahwa mungkin karena tubuh manusia mengandung 80% air sehingga terpengaruh oleh medan magnet purnama, seperti permukaan air laut pasang, menyebabkan secara psikis-biologi mendorong manusia untuk melakukan hal-hal di luar batas.
Pendarahan saat operasi
Dalam Journal of the Florida Medical Association, *Dr. Edson J. Andrews menulis bahwa dalam 1.000 operasi amandel, 82% mengalami pendarahan pada operasi yang dilakukan di masa purnama sementara tidak demikian pada saat bulan baru. Itulah sebabnya kemudian sangat sedikit operasi yang dilaksanakan pada masa purnama! Masa purnama adalah masa yang berbahaya untuk operasi bedah, dan penyebaran informasi ini mengakibatkan operasi bedah lebih banyak dijadwalkan pada masa bulan baru.
Kesimpulan
Seiring dengan mulai ditemukannya berbagai kajian ilmiah kontemporer pengaruh bulan purnama terhadap kehidupan manusia, maka semakin meneguhkan kebenaran ajaran baginda Rasulullah Saw mengenai mengapa umat manusia dianjurkan untuk berpuasa pada saat bulan purnama.
Manfaat yang didapat dari puasa tidak saja “mendapat sesuatu” tapi juga “terhindar dari sesuatu”. Seperti kita ketahui, naluri manusia selalu berujung pada dua hal, yaitu ingin mendapatkan sesuatu yang enak dan terhindar dari sesuatu yang tidak enak. Ibadah puasa, selain mendapatkan “sesuatu yang paling enak” yaitu surga, juga akan terhindar dari sesuatu “yang paling tidak” yaitu neraka. Wajar jika ada doa sapu jagat yang berbunyi “Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaabannaar.”
"Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat (surga) dan hindarkanlah kami dari api neraka.”
Doa ini mungkin adalah doa yg paling banyak diminta manusia. Maka dalam ibadah puasa, setelah baginda Rasul menjanjikan surga kepada Abu Umamah, dan juga kepada kaum Muslimin semua, maka beliau juga memberi tahu bahwa ibadah puasa akan menjauhkan pelakunya dari api neraka.
Selain mendapat surga dan terhindar dari neraka, ibadah puasa juga istimewa karena dapat menjadi pembersih bagi segala dosa dan penyakit tubuh. Rasulullah Saw bersabda,
“Tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya, dan pembersih badan (jasad) adalah puasa.” (HR Ibnu Majah)
“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada nabi Bani Israel (dengan firman-Nya), ‘Umumkanlah kepada kaummu bahwa seorang hamba tidak berpuasa sehari demi semata mendapatkan keridhaan-Ku, kecuali Aku akan memberinya kesehatan fisik dan memberinya pahala yang amat besar.” (HR Baihaqi)
"..Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa (itu) lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS al Baqarah [2]:185)